Saat ini aku mempunyai teman, bahkan bisa dibilang sangat dekat. Aku terobsesi menjadi dirinya. Sebenarnya dia adalah pelampiasanku saja, kenapa aku tidak bisa menjadi sepertinya. Tapi lama kelamaan aku seakan-akan ingin menjadi lebih dekat dengannya, aku ingin tahu segala tentangnya sampai aku mengorbankan waktuku yang berharga untuk menemaninya. Aku ingin membantunya dengan sekuat tenagaku, membantu cintanya membantu apapun mungkin ini adalah panggilan jiwa untuk selalu membantunya.
tapi akhir-akhir ini aku sadar bahwa aku tidak diinginkannya, dia menganggapku musuhnya karena aku merebut pujaan hatinya. dia tidak tau aku mendekati pujaan hatinya itu karena ingin membantunya dalam urusan percintaanya. mugkin aku bermain terlalu jauh hingga dia menganggap seperti itu. apa mungkin dia cemburu?
aku tidak apa-apa, di unfollow di block, asalkan kamu senang. tapi dalam hati ini aku ingin kamu menjadi salah satu teman terbaikku karena kau masuk dalam kategoriku teman terbaikku. aku harap kita masih bisa berteman sampai tua. untuk kali ini aku akan mengalah, dia menganggapku sebagai kakaknya dan aku menganggapnya sebagai adikku. kakak seharusnya selalu mengalah dengan adik kan?
tapi akhir-akhir ini aku sadar bahwa aku tidak diinginkannya, dia menganggapku musuhnya karena aku merebut pujaan hatinya. dia tidak tau aku mendekati pujaan hatinya itu karena ingin membantunya dalam urusan percintaanya. mugkin aku bermain terlalu jauh hingga dia menganggap seperti itu. apa mungkin dia cemburu?
aku tidak apa-apa, di unfollow di block, asalkan kamu senang. tapi dalam hati ini aku ingin kamu menjadi salah satu teman terbaikku karena kau masuk dalam kategoriku teman terbaikku. aku harap kita masih bisa berteman sampai tua. untuk kali ini aku akan mengalah, dia menganggapku sebagai kakaknya dan aku menganggapnya sebagai adikku. kakak seharusnya selalu mengalah dengan adik kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar